Hallo Sobat Sejuta Suluh, ini admin berbagi tentang studi kamu. apalagi yang sedang kuliah, jurusan ekonomi, tidak asing lagi dengan mata kuliah Penganggaran Bisnis kan ?
Penganggaran Bisnis dimata kuliah ini kita dituntun untuk meramalakn bahkan membuat penganggaran suatu perusahaan kelak.
Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
Perencanaan merupakan salah
satu dari fungsi manajemen dan penganggaran merupakan salah satu jenis
perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran
bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi
yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran
nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari
laba.
Penganggaran beda dengan
anggaran, perencanaan beda dengan rencana. Perencanaan adalah proses menyusun
rencana, sedangkan rencana adalah hasil perencanaan. Penganggaran adalah proses
menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah hasil penganggaran. Rencana dapat
dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam
angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan
umumnya dalam satuan mata uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan
akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk
bagian akunting manajemen.
Anggaran banyak manfaatnya
sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran juga mempunyai kelemahan,
sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya berubah maka anggaran
kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan asumsi.
Fungsi dan Macam Anggaran
Anggaran berfungsi sebagai
alat perencanaan memberikan gambaran yang jelas dalam satuan barang dan uang.
Anggaran berfungsi sebagai alat pelaksanaan memberikan pedoman agar pekerjaan
dapat dilaksanakan secara selaras. Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan,
yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan pekerjaan.
Anggaran dapat dikelompokkan
dari segi dasar penyusunan terdiri atas: anggaran variabel dan anggaran tetap,
dari segi penyusunan terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu, dari
segi jangka waktu terdiri atas: anggaran jangka panjang dan anggaran jangka
pendek, dari segi bidangnya terdiri atas: anggaran operasional dan anggaran
keuangan, dari segi kemampuan menyusun terdiri atas: anggaran komprehensif dan
anggaran parsial, dari segi fungsinya terdiri atas anggaran apropriasi dan anggaran
kinerja, dari segi penentuan harga pokok produk terdiri atas: anggaran
tradisional dan anggaran berdasar kegiatan.
Peramalan menurut L.F.
Orwick merupakan fungsi manajemen pertama sebelum dilakukan perencanaan.
Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan, karena anggaran adalah
salah satu jenis rencana. Oleh karena itu, sebelum dibuat anggaran terlebih
dahulu dibuat ramalan. Dalam hal ini sebelum dibuat anggaran jualan terlebih dahulu
dibuat ramalan jualan.
Teknik membuat ramalan
jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik membuat
ramalan jualan secara kualitatif dengan menggunakan metode pendapat, antara
lain: pendapat para ahli, pendapat para pramuniaga, pendapat survey konsumen,
pendapat para manajer pemasaran. Peramalan jualan secara kuantitatif, antara
lain dapat menggunakan analisis trend garis lurus, analisis trend bukan garis
lurus, analisis regresi sederhana, analisis regresi berganda, dan metode distribusi
probabilitas.
Peramalan
jualan secara kualitatif biasanya digunakan untuk perusahaan yang baru berdiri,
belum mempunyai data kuantitatif, mempunyai data kuantitatif tetapi tidak dapat
digunakan (tidak lengkap). Peramalan jualan secara kualitatif sifatnya
subjektif, tidak seobjektif peramalan jualan secara kuantitatif.
Penyusunan Anggaran
Jualan
Anggaran jualan adalah
anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan artinya
proses menjual. Menjual artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga
tertentu pada saat tertentu.
Kegunaan anggaran jualan
terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung tombak
dalam memperoleh laba.
Faktor yang mempengaruhi
anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain faktor: pemasaran, keuangan,
ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan, penduduk, kondisi, dan lain-lain.
Penyusunan
anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran
jualan. Setelah itu menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah
tertentu. Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya
adalah memperhitungkan anggaran jualan, dan kemudian disusunlah anggaran
jualan.
Biaya pabrik beda dengan
biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga
kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP) yang terjadi pada satu
periode, yaitu periode ini, sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKL, dan
BOP yang terjadi pada dua periode, yaitu periode lalu dan periode ini.
Anggaran produksi berarti
anggaran kegiatan, karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk.
Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi dijadwalkan. Dengan demikian istilah
anggaran produksi tidak tepat. Oleh karena itu Kegiatan Belajar 1 ini diberi
judul anggaran produk, karena produk perlu dianggarkan.
Untuk menyusun anggaran
produksi atau anggaran produk jadi dihasilkan periode ini dihitung berdasarkan
anggaran jualan ditambah sediaan produk jadi akhir yang dianggarkan,
menghasilkan produk jadi siap dijual. Produk jadi siap dijual dikurang sediaan
produk jadi awal menghasilkan produk yang dianggarkan, dalam hal ini anggaran
produk jadi dihasilkan periode ini:
Anggaran
produk dapat disusun dalam empat cara: (1) mengutamakan stabilitas produk, (2)
mengutamakan stabilitas sediaan, (3) kombinasi stabilitas produk dengan
stabilitas sediaan, (4) disesuaikan dengan keperluan manajemen.
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Tujuan utama disusun
anggaran bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran produksi, dan bahan baku
adalah komponen utama dari suatu produk.
Kuantitas bahan baku
tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku yang dibeli ditambah kuantitas
sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku dipakai adalah kuantitas bahan
baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan bahan baku. Biaya bahan
baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per unit.
Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi
yang diproduksi periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk.
Belian bahan baku adalah
biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan bahan baku
akhir.
Tenaga kerja langsung adalah
tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produk. Biaya tenaga kerja
langsung adalah upah yang harus dibayar untuk tenaga kerja langsung. Upah untuk
tenaga kerja langsung biasanya menggunakan sistem upah per unit produk yang
dihasilkan atau sistem upah per jam kerja langsung. Untuk memperoleh biaya
tenaga langsung yang dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali
standar upah tenaga kerja langsung per jam. Jam kerja langsung terpakai adalah
produksi dianggarkan dikali standar jam tenaga kerja langsung.
Dengan adanya anggaran
tenaga kerja langsung dapat disiapkan kas untuk pembayarannya, sehingga dapat
memperlancar produksi.
Anggaran tenaga kerja langsung
besar kecilnya dipengaruhi oleh produk dianggarkan, standar jam kerja langsung,
dan standar tarif upah tenaga kerja langsung.
Biaya
overhead pabrik (BOP) adalah biaya yang terjadi di pabrik, selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bila ingin menyusun anggaran rugi-laba
metode penentuan harga pokok variabel (variable costing) maka biaya overhead
pabrik dipisahkan menjadi BOP variabel dan BOP tetap, tetapi bila ingin
menyusun anggaran rugi-laba metode penentuan harga pokok penuh BOP tidak perlu
dipisahkan menjadi dua, terkecuali untuk kepentingan pembedaan anggaran
rugi-laba antara metode penentuan harga pokok variabel dengan metode penentuan
harga pokok penuh.
Beban penjualan meliputi:
beban komisi penjualan, beban promosi, beban distribusi, beban penghapusan
piutang usaha, beban turun harga, tetapi tidak termasuk harga pokok barang
terjual.
Beban penghapusan piutang
usaha dan beban turun harga yang termasuk beban penjualan, karena beban
tersebut terjadinya ditaksir, sudah diduga. Penghapusan piutang usaha dan turun
harga yang terjadinya tidak terduga (insidental) tidak termasuk beban
penjualan, tetapi termasuk pos luar biasa (insidental).
Beban penjualan merupakan beban
(biaya) yang dikelompokkan menurut fungsi organisasi, dalam hal ini beban
penjualan merupakan tanggung jawab fungsi manajer penjualan atau yang lebih
luas lagi. tanggung jawab fungsi manajer pemasaran. Beban penjualan terjadi
sebagai akibat adanya kegiatan penjualan. Beban penjualan berguna untuk
meningkatkan volume barang yang dijual.
Oleh karena itu, bila barang
yang dijual tidak meningkat, sedangkan beban penjualan meningkat maka manajer
harus bertanggung jawab mengenai permasalahan tersebut.
Anggaran beban administrasi
dan umum merupakan salah satu unsur beban usaha. Beban usaha terdiri atas beban
penjualan dan beban administrasi dan umum. Oleh karena itu, beban administrasi
dan umum adalah beban usaha dikurang beban penjualan. Beban administrasi dan
umum adalah beban selain beban penjualan, selain harga pokok barang terjual,
selain beban non usaha.
Kegunaan anggaran beban
administrasi dan umum pada dasarnya untuk menunjang kegiatan produksi dan
kegiatan penjualan.
Salah satu unsur beban
administrasi dan umum adalah beban depresiasi bangunan, beban depresiasi
kendaraan dan alat keperluan kantor. Untuk menentukan beban depresiasi ada
beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: metode beban tetap, metode
beban berkurang, metode beban bertambah, dan metode beban variabel.
Anggaran beban administrasi
dan umum adalah salah satu unsur anggaran operasional. Oleh karena itu,
anggaran beban administrasi dan umum diperlukan dalam menyusun anggaran
rugi-laba.
Anggaran
rugi-laba yang merupakan tujuan disusunnya anggaran operasional memerlukan
anggaran keuangan, sebaliknya anggaran keuangan memerlukan anggaran
operasional. Sebagai contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran
operasional) diperlukan anggaran sediaan (anggaran keuangan), seperti anggaran
sediaan bahan baku untuk menyusun anggaran biaya bahan baku, anggaran sediaan
produk jadi dan sediaan produk dalam proses diperlukan untuk menyusun anggaran
rugi-laba. Di sisi lain untuk menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca),
seperti anggaran modal sendiri (anggaran laba di tahan) diperlukan anggaran
rugi-laba, karena rugi-laba mempengaruhi besar kecilnya modal sendiri (anggaran
keuangan). Rugi mengurangi modal sendiri, sedangkan laba menambah modal sendiri
Anggaran kas adalah anggaran
yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas
masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan
sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo kas selama periode
tertentu dari suatu organisasi.
Kas masuk dan kas keluar
diklasifikasikan dalam kegiatan utama perusahaan, yaitu kegiatan operasi,
kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Salah satu tujuan pokok
disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan anggaran tentang likuiditas
organisasi, dan manfaat (guna) anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan membayar
kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek), serta memperkuat posisi dalam
penawaran.
Cara
penyusunan anggaran kas ada dua cara pendekatan, yaitu (1) pendekatan kas masuk
dan kas keluar atau metode langsung, (2) pendekatan akunting keuangan atau
metode tak langsung (metode rekonsialisasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar